Anatomi sendi temporomandibular : Rongga sendi superior, meniscus, rongga sendi inferior, capsula, muskulus pterygoidues lateralis superior.
Otot yang terlibat :
1. Muskulus maseter terdiri dari 2 bagian, superfisial dan dalam, fungsinya mengangkat mandibula ke muka, ke atas dan ke belakang.
2. Muskulus temporalis, fungsinya menutup mulut dengan menarik mandibula keatas
3. Muskulus ptrygoideus eksternus td 2 venter yi : V.superior dan v. Interior
4. Muskulus pterygoideus internus, fungsinya mengangkat mandibula dan menggerakkan kelateral, gerakan protrusif dan gerakan membuka mulut
Selain itu otot pembantu antara lain : m. digastrikus, stilohiodeus, milohiodeus, geniohiodeus, buksinatorius dan platysma mylohiodeus
Miofacial pain dysfuntion syndrom
Gangguan fungsi sistem mastikatorius yang melibatkan interaksi otot, sendi dan geligi.
Konsep teori :
1.Teori hibrida : kombinasi faktor oklusal dan emosi
2.Teori oklusi : ggn fungsional diakibatkan oleh adanya disharmoni antara sendi, otot dan geligi
3.3. Respon otot : pada umumnya pada penderita dengan otot mastikatorius yang hiperaktif.
Gejala klinis ; rasa sakit, kelemahan otot, cliking, terbatasnya gerakan mandibula
Perawatan : komunikasi, latihan, occlusal adjusment, terapi lokal, evaluasi psikologis dan pembuatan bite-plane
Pengertian Subluksasi
Definisi : perpindahan tempat diskus kondilus
Etiologi : Trauma akut, kronis dan penyakit
Gambaran klinis : Unilateral/bilateral, clicking (Khas), locking, closed lock, sakit menyebar ke daerah temporal, retro orbital, occipital, dan ke leher, rasa tidak enak pada daerah sekitar sendi, pembatasan gerakan, ketegangan wajah dan cemas.
Perawatan :
1. Reposisi : tekan ke bawah dan tarik ke depan
2. Physiotherapy
3. Pemberian obat-obatan
4. Pembatasan gerakan
5. Pemakaian anterior reposition appliances
6. Disectomi
Komplikasi disektomi
Terputusnya n. Fasialis. Ankilosis, trauma pada n. Palpebra superior, terjadinya suatu psoses degeneratif, kemungkinan terjadi deviasi mandibula kearah bagian yang dioperasi
Diagnosis
Anamnese, pem. Klinis, radiologis, condylar pathways
Kelainan perkembangan
1.Mandibulofacial dysostosis : mandibula terlihat hipoplastik, ramus mandibula lebih pendek
2.Hemifacial microsomia : ditandai aplasia/dysplasia, pada ramus mandibula dengan tanpa kondilus.
3.Developmental condylar agenesis
4.Double mandibular condyle; biasanya terjadi unilateral
5.Hiperplasia kondilus unilateral; asimetris wajah, deviasi mandibula kearah normal, unilateral
6.Hipoplasia kondilus sekunder.
Dislokasi kondilus
Keadaan kondilus yang terfiksasi diluar fossa glenoidalis, anterior, medial dan posterior, unilateral/bilateral, akut atau kronik.
Dislokasi ke anterior :
sering terjadi, kondilus terkunci di depan emenentia karena spasma otot temporalis, pterygoideus internus dan maseter
Gjl klinik : dagu lebih kedepan bawah, sakit dan sukar membuka mulut, sulit berbicara, salivasi, gigitan terbuka, dislokasi unilateral, deviasi mandibula kearah normal
Dislokasi ini biasanya terjadi intra kapsular, shg merusak kapsula, diskus maupun ligamen.
Arthrosis
Sebagai awal rhematoid artritis
Etiologi masih belum diketahui, manifestasi klinik ggn pengunyahan, rasa sakit kedaerah temporal, supra orbital dan oksipital, unilateral/bilateral, sukara buka mulut dan clicking, radilogis kondilus flattening, perforasi diskus artikularis
Perawatan : physioterafi, heat treatment, obat-obatan, analgetik, m.relaksan, latihan, imobilisasi sementara, occlusal adjusment, bite splint, intra artikular injection dengan scleroting solution, kondilektomi
Rhematoid arthritis
Etiloginya : diduga akibat inflamasi pd sendi, faktor yg harus diperhatikan al, trauma, kelelahan, emosi dan penyakit infeksi sep, pneomunia, rhematoid fever
Gbr klinis : akut, sakit hebat, preauricular membengkak, lunak, gerakan aktif atau pasif akan menambah sakit. Kronik, gerakan nterbatas, sakit berkurang, morning stiffness
Radiologi : destruksi kaput kondil, penyempitan ruang sendi.
Perawatan : physioterafi, analgetik, antiinflamasi, penyuntikan hidrokortison intra kapsular, perbaiki oklusal disharmoni, kondilektomi.
Ankilosis
Keadaan kesukaran membuka mulut akibat spasma otot, tdk melibatkan struktur sendi.
Pseudo ankilosis/fibrous ankilosis akibat adanya fibrosis pd ruang sendi.
True ankilosis : sukar buka mulut akibat penulangan pd ruang sendi.
Penyebab ankilosis : miogenik, neurogenik, psychogenik
Macam2 trismus :
Muscular trismus : akibat infeksi perikoronal, abses submaseterikus, post sigomatikus dan pterygomandibula
Muscular atrophy : akibat disfungsi mandibula
Myositis ossificans : ossifikasi serabut otot.
Tetanus
Tetanus neurogenik : neorosis, epilepsi, trauma otak
Trismus histerikus :akibat psychogenik
Otot yang terlibat :
1. Muskulus maseter terdiri dari 2 bagian, superfisial dan dalam, fungsinya mengangkat mandibula ke muka, ke atas dan ke belakang.
2. Muskulus temporalis, fungsinya menutup mulut dengan menarik mandibula keatas
3. Muskulus ptrygoideus eksternus td 2 venter yi : V.superior dan v. Interior
4. Muskulus pterygoideus internus, fungsinya mengangkat mandibula dan menggerakkan kelateral, gerakan protrusif dan gerakan membuka mulut
Selain itu otot pembantu antara lain : m. digastrikus, stilohiodeus, milohiodeus, geniohiodeus, buksinatorius dan platysma mylohiodeus
Miofacial pain dysfuntion syndrom
Gangguan fungsi sistem mastikatorius yang melibatkan interaksi otot, sendi dan geligi.
Konsep teori :
1.Teori hibrida : kombinasi faktor oklusal dan emosi
2.Teori oklusi : ggn fungsional diakibatkan oleh adanya disharmoni antara sendi, otot dan geligi
3.3. Respon otot : pada umumnya pada penderita dengan otot mastikatorius yang hiperaktif.
Gejala klinis ; rasa sakit, kelemahan otot, cliking, terbatasnya gerakan mandibula
Perawatan : komunikasi, latihan, occlusal adjusment, terapi lokal, evaluasi psikologis dan pembuatan bite-plane
Pengertian Subluksasi
Definisi : perpindahan tempat diskus kondilus
Etiologi : Trauma akut, kronis dan penyakit
Gambaran klinis : Unilateral/bilateral, clicking (Khas), locking, closed lock, sakit menyebar ke daerah temporal, retro orbital, occipital, dan ke leher, rasa tidak enak pada daerah sekitar sendi, pembatasan gerakan, ketegangan wajah dan cemas.
Perawatan :
1. Reposisi : tekan ke bawah dan tarik ke depan
2. Physiotherapy
3. Pemberian obat-obatan
4. Pembatasan gerakan
5. Pemakaian anterior reposition appliances
6. Disectomi
Komplikasi disektomi
Terputusnya n. Fasialis. Ankilosis, trauma pada n. Palpebra superior, terjadinya suatu psoses degeneratif, kemungkinan terjadi deviasi mandibula kearah bagian yang dioperasi
Diagnosis
Anamnese, pem. Klinis, radiologis, condylar pathways
Kelainan perkembangan
1.Mandibulofacial dysostosis : mandibula terlihat hipoplastik, ramus mandibula lebih pendek
2.Hemifacial microsomia : ditandai aplasia/dysplasia, pada ramus mandibula dengan tanpa kondilus.
3.Developmental condylar agenesis
4.Double mandibular condyle; biasanya terjadi unilateral
5.Hiperplasia kondilus unilateral; asimetris wajah, deviasi mandibula kearah normal, unilateral
6.Hipoplasia kondilus sekunder.
Dislokasi kondilus
Keadaan kondilus yang terfiksasi diluar fossa glenoidalis, anterior, medial dan posterior, unilateral/bilateral, akut atau kronik.
Dislokasi ke anterior :
sering terjadi, kondilus terkunci di depan emenentia karena spasma otot temporalis, pterygoideus internus dan maseter
Gjl klinik : dagu lebih kedepan bawah, sakit dan sukar membuka mulut, sulit berbicara, salivasi, gigitan terbuka, dislokasi unilateral, deviasi mandibula kearah normal
Dislokasi ini biasanya terjadi intra kapsular, shg merusak kapsula, diskus maupun ligamen.
Arthrosis
Sebagai awal rhematoid artritis
Etiologi masih belum diketahui, manifestasi klinik ggn pengunyahan, rasa sakit kedaerah temporal, supra orbital dan oksipital, unilateral/bilateral, sukara buka mulut dan clicking, radilogis kondilus flattening, perforasi diskus artikularis
Perawatan : physioterafi, heat treatment, obat-obatan, analgetik, m.relaksan, latihan, imobilisasi sementara, occlusal adjusment, bite splint, intra artikular injection dengan scleroting solution, kondilektomi
Rhematoid arthritis
Etiloginya : diduga akibat inflamasi pd sendi, faktor yg harus diperhatikan al, trauma, kelelahan, emosi dan penyakit infeksi sep, pneomunia, rhematoid fever
Gbr klinis : akut, sakit hebat, preauricular membengkak, lunak, gerakan aktif atau pasif akan menambah sakit. Kronik, gerakan nterbatas, sakit berkurang, morning stiffness
Radiologi : destruksi kaput kondil, penyempitan ruang sendi.
Perawatan : physioterafi, analgetik, antiinflamasi, penyuntikan hidrokortison intra kapsular, perbaiki oklusal disharmoni, kondilektomi.
Ankilosis
Keadaan kesukaran membuka mulut akibat spasma otot, tdk melibatkan struktur sendi.
Pseudo ankilosis/fibrous ankilosis akibat adanya fibrosis pd ruang sendi.
True ankilosis : sukar buka mulut akibat penulangan pd ruang sendi.
Penyebab ankilosis : miogenik, neurogenik, psychogenik
Macam2 trismus :
Muscular trismus : akibat infeksi perikoronal, abses submaseterikus, post sigomatikus dan pterygomandibula
Muscular atrophy : akibat disfungsi mandibula
Myositis ossificans : ossifikasi serabut otot.
Tetanus
Tetanus neurogenik : neorosis, epilepsi, trauma otak
Trismus histerikus :akibat psychogenik
waw.. masnya pasti tau abis tentang nih semua..
ReplyDeletekeren. sy aj nddak ngerti:)