Dokter/Dokter Gigi PTT : Bersiap Mengarungi Ganasnya Medan


Beberapa hari terakhir ini saya disibukkan oleh adik saya (dr. Sarmila) yang akan mendaftar menjadi dokter/dokter gigi PTT periode April 2009. Cari info kanan-kiri, tanya, telepon senior/rekan yang sudah PTT, searching daerah terbaik dll. Walaupun bukan saya yang PTT (masih koas, hiks...), tetapi saya tetap bersemangat membantu adikku ini. Karena sepertinya, fenomena ini bukan yang terakhir, dan saya harus belajar dari sekarang. Mengingat masih ada 2 kurcaci di bawah si Sarmila yang insyaAllah juga akan menjadi dokter dan dokter gigi (Amin...). 2 kurcaci kecilku ini sekarang lagi kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi angkatan 2007 (Ikhsan) dan Fakultas Kedokteran Umum 2008 (Isman). Mengingat kondisi orangtua yang pas-pasan, tidaklah mungkin mengandalkan beliau untuk membiayai kami ber-4 untuk bersekolah lebih tinggi lagi. Satu-satunya cara untuk melanjutkan sekolah adalah dengan mengais rezeki lewat program dokter PTT. Selain itu, dengan mengikuti program dokter/dokter gigi PTT kita akan mendapatkan pengalaman serta menunaikan kewajiban sebagai agen pengabdi di masyarakat.

Program dokter PTT, merupakan program yang diadakan oleh pemerintah untuk memberikan pemerataan pelayanan kesehatan di nusantara. Menjadi dokter/dokter gigi PTT saat ini bukanlah lagi suatu kewajiban, tetapi merupakan sebuah pilihan. Walaupun saya belum jadi dokter, tetapi melalui postingan saya kali ini, saya berusaha untuk memberikan informasi dan tips bagaimana cara mengikuti dan menjalani program dokter PTT ini. Terimakasih atas informasi dari rekan sejawat dr.Niken Anggra.

Buat apa sih PTT?
  • Pengabdian dan balas jasa kepada pemerintah. Karena kita tahu, pemerintah kita sudah mengeluarkan anggaran yang besar untuk membiayai sekolah-sekolah kedokteran (khususnya yang alumni negeri), tetapi imbal baliknya sangatlah minim. Maka, diadakanlah program dokter PTT ini.
  • Buat rekan-rekan yang seumur hidupnya tidak pernah merasakan nikmatnya berpetualang di daerah eksotis. Maka mendaftar program ini bisa menjadi solusi. Kapan lagi sih bisa jalan-jalan ke daerah-daerah terpencil di biayai oleh pemerintah? Berenang di pantai, mendaki gunung, melewati lembah (kayak ninja hattori ya?) dan menghirup udara segar yang jauh berbeda di daerah perkotaan.
  • Aplikasi ilmu dan media pembelajaran sosial. Buat anda, rekan-rekan yang selama ini hanya berteman dengan buku, kampus, kantin, dan rumah. Maka inilah saatnya anda untuk belajar mengenal watak asli rakyat Indonesia. Belajar bertoleransi, belajar ber-empati, belajar menjadi manusia seutuhnya. Apalagi jika anda tidak pernah dan tidak mau aktif bersosialisasi di organisasi-organisasi kampus. Maka disini, anda bisa membayarnya secara lunas!
  • Gaji yang lumayan, tetapi ini sebenernya untung-untungan. Ada dokter PTT yang bisa mendapat belasan sampai puluhan juta sebulan, tapi ada yang cuma dapat gaji pusat satu setengah juta belum dikurangi biaya hidup yang tinggi di pedalaman. Nanti kita bahas lebih lanjut mengenai gaji ini.
  • Untuk beberapa orang, salah satu hikmah program dokter PTT adalah bisa pulang kampung. Umumnya para 'putra daerah' akan mendapat prioritas saat pendaftaran.

Memilih Daerah PTT
  • Di Situs depkes ( http://www.ropeg-depkes.or.id/ ) Pada form pendaftaran online anda diberi 2 pilihan daerah. Pilihan pertama boleh Terpencil/Sangat Terpencil, tetapi pilihan kedua harus Terpencil, tidak boleh Sangat Terpencil.
  • Ada 'pilihan ketiga' yang berbunyi 'bersedia ditempatkan dimana saja sesuai alokasi kebutuhan?' dengan pilihan ya/tidak.
  • Bagaimana anda memilih, itu tergantung apa tujuan anda PTT.
  • Misalnya, anda cuma ingin secepatnya mendapat status post PTT dan anda petualang sejati yang bersedia ditempatkan di segala medan, maka anda boleh memilih mana saja (utamakan yang membuka quota banyak) dengan pilihan ketiga 'ya'. Hampir dipastikan anda akan diterima. Tapi dengan resiko 'terbuang' ke daerah yang bukan pilihan anda.
  • Lain masalah kalau anda tergiur gaji. Anda pasti memilih daerah kaya yang pemerintahnya royal memberi insentif daerah, juga ada kemudahan transport dan biaya hidup karena apa artinya gaji besar kalau pengeluaran juga besar? Masalahnya peminat daerah2 'favorit' macam itu juga banyak dan quotanya terbatas, jadi anda beresiko terdepak.
  • Sebaiknya pilihlah daerah2 yang sudah anda ketahui kondisi wilayah dan kulturnya, ini bisa dengan bertanya pada berbagai sumber misalnya kakak kelas yang pernah PTT disana. Lebih baik lagi bila anda punya keluarga/teman/calon suami atau istri disana.

Masalah Gaji
Saat periode PTT terakhir (sept08), gaji dokter/dokter gigi PTT :
  • kategori Terpencil 1,5juta
  • Kategori Sangat Terpencil 1,7juta+insentif 5juta.

Bisa anda lihatkan, kesenjangan anak Sangat Terpencil bergaji 6,7juta dengan anak Terpencil yang cuma 1,5juta, padahal realitasnya di beberapa kabupaten ada kalanya jarak daerah Terpencil dan Sangat Terpencil tidak terlalu jauh berbeda dan biaya hidupnya hampir sama. Oleh karena itu, dari berita terbaru yang saya dengar (di koran) drg. Mustikawatiwati (kepala biro kepegawaian depkes) sempat BERJANJI akan menaikkan gaji PTT di formasi 2009 yakni
Kategori Terpencil 2juta+insentif 3juta
Kategori ST 2,2juta+insentif 5juta

Ini baru isu loh! Katanya sih belum disetujui oleh bu Menkes. Berdoalah agar JANJI ini terwujud. Mari kita berdoa bersama-sama! Aminnnn....Terus masalah isu terlambatnya gaji PTT diterima oleh dokter yang bertugas di daerah, Pemerintah sekarang bekerjasama dengan PT Pos Indonesia untuk mengirimkan gaji para dokter dan dokter PTT yang bertugas di daerah terpencil dan sangat terpencil, tidak lagi mengirimkannya melalui Dinas Kesehatan daerah. Sehingga resiko keterlambatannya juga akan minimal. Semogalah...

Beberapa daerah memberi tunjangan khusus atau insentif daerah (insenda) bagi dokter PTT. Besarnya bervariasi ada yang beberapa ratus ribu, ada yang sampai belasan juta per bulan. Namun berdasar info, insenda ini tidak bisa diharapkan karena tergantung kebijakan daerah saat itu. Ada daerah yang dulunya rutin memberi insenda besar, saat periode PTT berikutnya tidak memberi insenda sama sekali, dan sebaliknya. Ada daerah yang punya pendapatan daerah besar tapi tidak memberi insenda untuk dokter PTT.
Saran saya, jangan terlalu berharap memilih daerah karena mengharapkan insenda besar.

Cara Mendaftar PTT
  • Caranya sangat gampang, cukup klik www.ropeg-depkes.or.id Gunakan aplikasi Internet Explorer (IE) untuk menghindari kesulitan membuka website. Karena ada beberapa info kalo pakai selain IE (mozilla, opera, dkk) linknya tidak bisa diklik. Tau tuh operator situsnya...
  • Sebelum pembukaan pendaftaran biasanya ropeg mengumumkan kapan saja PTT dibuka tahun ini (biasanya 3x/tahun), dengan registrasi online 1 bulan sebelumnya. Pada saat artikel ini di posting pendaftaran sudah terbuka, Makanya jangan telat! Hari senin tanggal 4 Februari pendaftaran sudah ditutup.
  • Disana tersedia form pendaftaran online beserta tabel-tabel pdf alokasi formasi kabupaten mana saja yang membuka PTT periode itu. Rata-rata lama masa bakti 1 tahun, tapi ada beberapa daerah ST yang cuma 6 bulan. Baca dengan teliti sebelum memilih.

Warning: periode registrasi online sangat singkat, biasanya hanya 1minggu , karena itu rajin-rajinlah online. Setelah registrasi, anda tinggal ngeprint formnya dan melengkapi syarat-syaratnya (copy STR, copy ijazah legalisir, surat sehat, surat pernyataan bermaterai, copy KTP, pasfoto, dll) kemudian dikirim. Waktu pengiriman berkas pun dibatasi 2minggu sejak pembukaan (s/d tgl 13). Lalu anda menunggu dan berdoa sampai tanggal pengumuman kelulusan PTT (sekitar tgl 21). Bila keterima anda diberi waktu 1 minggu untuk buat rekening PT POS (gaji), lapor + pengarahan di dinkesprov, packing dan pamitan. Karena sekitar tanggal 1 bulan berikutnya anda langsung berangkat. Jadi segala tetek bengek ini hanya dikerjakan dalam 1 bulan!

Mitos PTT
Apakah anda pasti di terima kalau anda mendaftar di program dokter PTT? Pasti tidaklah! (pembaca:sudah tau kaleee...) Strategi anda mendaftar sangat menentukan kelulusan anda dalam program ini. Ada beberapa mitos mengenai poin prioritas penerimaan PTT. Saya sebut mitos karena tidak bisa dipercaya sepenuhnya dan belum ada penelitian menyangkut hal ini (halah..). Mitos-mitos itu antara lain :
  • Daerah pilihan harus sesuai dengan daerah domisili di KTP, tetapi ada juga tuh yang sudah bela-belain ngurus KTP di daerah tembakannya (weits..koboi kali) ternyata gak lulus juga.
  • Tahun kelulusan : diutamakan yang lebih dulu lulus. Kalau ini sih sepertinya valid deh.
  • Umur : diutamakan yang lebih tua. Ini juga rada-rada valid
  • Surat sakti / rekomendasi dinkes daerah tujuan. Kalau ini, dengar-dengar malah lebih menjatuhkan. Dari kabar yang saya dengar, yang pakai surat sakti jarang yang lulus. Tapi kalau mau coba, silahkan aja.
  • Sudah pernah mendaftar tetapi gak keterima, katanya akan diprioritaskan.

Warning : Untuk yang sudah pernah mendaftar PTT tapi mengundurkan diri atau 'kabur' tidak menyelesaikan masa baktinya, akan di-blacklist tidak diperbolehkan mendaftar lagi.



Persiapan Dana
Warning ! : Tidak semua dokter PTT dapat fasilitas. Mereka yang beruntung mungkin mendapat rumah dinas , mobil/ambulance dinas, motor dinas, dll. Tapi banyak juga yang tidak mendapat apa-apa. Bisa saja anda bertugas di daerah dengan kategori daerah Terpencil bergaji 1,5juta, tidak ada insentif daerah, ditempatkan di puskesmas jauh di hutan, harus kos/kontrak rumah atau bahkan kredit motor karena tidak dapat motor dinas, belum biaya hidup di pedalaman yang mahal. Apa cukup gaji anda? Bersiap-siaplah untuk keluar banyak uang di bulan2 pertama karena gaji tidak dibayar di muka, dan sering macet.
  • Biaya transport dan akomodasi. Memang, pesawat ke provinsi tujuan ditanggung pemerintah. Tapi siapa yang bayar travel anda ke bandara, taxi dari bandara ke dinkesprov, hotel selama pengarahan, travel dari provinsi ke kabupaten, angkot dari dinas kabupaten ke puskesmas dll... Belum kalau anda berada di daerah yang nyaris tak terjangkau, harus beberapa kali ganti kapal / pesawat dan lewat jalan off-road naik turun bukit. Ada uang transport memang, tapi kadang nggak seberapa dan bisa tekor oleh biaya carter seabreg koper anda.
  • Makan. Anda yang dari perkotaan akan kaget dengan besarnya biaya makan di pedalaman. Untuk berhemat, mulailah belajar masak! Kalo nggak bisa masak lauk dan sayuran, paling engga masak nasi sendiri dan beli lauk untuk sehari, itu lebih murah dibanding beli per porsi. Tapi untuk masak anda harus modal beli ricecooker/magic com untuk masak nasi, juga beli kompor minyak tanah, beserta perlengkapan masaknya.
  • Kos/kontrak rumah bagi yang gak dapet rumdis, atau memperbaiki rumah dinas & membeli berbagai perabotnya bagi yang dapet rumdis bobrok kosong melompong. Perabot yang dibeli misal kasur, peralatan masak, rak pakaian, gorden, kipas angin, lampu, kalo perlu dispenser dan kulkas :p
  • Air dan listrik. Ada kalanya rumdis anda belum terpasang instalasi air & listrik. Anda harus membayar tukang dan memberi berbagai peralatannya. Sering anda harus bayar sendiri rekeningnya. Waspadalah juga di daerah kadang ada pemadaman listrik & air bergilir.
  • Biaya komunikasi dan hiburan. Bagaimana bila ditempatkan di daerah yang tidak terjangkau sinyal HP? Anda harus punya telepon kabel, bahkan telepon satelit. Kalau anda 'tidak bisa hidup tanpa internet' anda juga harus menyiapkan laptop dengan berbagai koneksi. Dan jangan harap anda akan diberi televisi. Beli! Kadang anda juga berada di daerah dimana antena TV biasa tidak terjangkau hingga harus pasang parabola.
  • Perlengkapan praktek. Anda butuh pendapatan sampingan disamping gaji. Jangan ragu-ragu buka praktek di rumdis. Tapi perlu modal untuk beli peralatannya.

Perlengkapan
  • Bawalah sebanyak mungkin yang perlu, tapi hindari kelebihan bagasi. Jangan lebih dari 10kg, karena bila anda dioper ke pesawat kecil limitnya sekitar segitu. Kalau tetap kurang lebih baik minta dikirim saja, lebih murah daripada charge over-baggage.
  • Ini beberapa tips packing untuk PTT:
  • Pakaian seperlunya aja, dari ujung rambut sampai ujung kaki, jangan lupa jas dokter. Tidak perlu bawa pakaian bagus karena di desa tidak bakal dipakai.
  • Peralatan makan
  • Perlengkapan mandi dan mencuci, jangan lupa hanger
  • Perlengkapan praktek dokter
  • Lampu darurat (jaga-jaga kalo ada pemadaman)
  • Hiburan dan komunikasi: HP, kamera, laptop, kalo perlu TV dan Play Station
  • Dokumen penting: identitas, surat perjalanan (SPPD), pasfoto, fotokopi legalisir ijazah dan STR, buku rekening, dan fotokopi dokumen2 lain mungkin perlu untuk administrasi
  • Textbook2 kedokteran tidak usah dibawa, selain berat juga nggak bakal dibaca. Kalo anda merasa 'kurang aman' bolehlah bawa buku index obat Indonesia (buat praktek anda) dan buku2 saku. Selebihnya anda cukup bawa file2 / ebook2 di flashdisk, HP, atau laptop.

Itu aja deh, semoga membantu program PTT yang akan anda jalani. Semoga sukses!
Wassalam

Ref : dr.Niken Anggra

7 Responses to "Dokter/Dokter Gigi PTT : Bersiap Mengarungi Ganasnya Medan"

  1. wah knapa kamu kagak ke tempat aq ajah.....
    bau-bau........
    sulawesi tenggara
    tapi satu aku salut ma kamu......

    ReplyDelete
  2. Nyahut disini aja...shoutboxnya lg ngadat...:D

    ReplyDelete
  3. Wah, mantap nich infonya dokter...:)

    Soal penggajian bulanannya ada masalah 'kemacetan' nggak ya? Biasa khan, birokrasi pusat ke daerah, daerah ke sub daerah makan waktu dan nilai nominalnya...*kabuuur tralala...*

    ReplyDelete
  4. wah keren infonya...
    bisa minta imel kamu ga ya...
    coz aku masih coas di KG UGM
    insya allah pengennya lulus desember tahun ini
    tapi masih bingung mau kemana setelah itu
    hubungi aku ya
    tweetychaem@gmail.com

    ReplyDelete
  5. Kalau mau komentar disini, tolong taruh identitas yang jelas atau saya reject. Kalau gak koment, belajar sono, jangan belagak pinter yeee...hihi

    ReplyDelete
  6. wah kak iqbal kelurga dokter......

    ReplyDelete
  7. helo temen sejawat tolong dong kasih info tentang ptt di kab. wakatobi. bagus gak daerahnya? trus benar gak ada insentif daerahnya?

    ReplyDelete